HARAM RIYA’ (BERAMAL AGAR DIPUJI ORANG LAIN)
Allah
Ta’ala berfirman: “Janganlah kamu sekalian menghilangkan pahala sedekah mu
dengan menyebut – nyebut nya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti
orang yang menafkahkan harta nya karna riya’ kepada sesama manusia “.
(QS.Al-Baqarah, 2:264)
Allah
Ta’ala berfirman: “Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan manusia,
dan mereka tidak lah menyebut Allah kecuali sedikit sekali”. (QS.An-Nisa’
4:142)
Dari
Abu Hurairah ra. Berkata: “Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Allah
Ta’ala berfirman: “Aku adalah yang paling tidak membutuhkan persekutuan.
Barangsiapa yang melaksanakan suatu amal dengan mempersekutukan Aku kepada
selain Aku maka Aku akan meninggalkan nya dan tidak mempedulikannya”.(Riwayat
Muslim)
Dari
Jundub bin Abdullah bin Sufyan ra. Berkata, Nabi saw berkata: “Barangsiapa yang
memperdengarkan (amalnya) maka Allah akan memperdengarkan nya, dan barangsiapa
memperlihatkan (amalnya) maka Allah akan memperlihatkan nya”. (Riwayat Bukhori
dan Muslim)
PERBUATAN YANG DISANGKA RIYA’ PADAHAL PERBUATAN ITU
TIDAK KARENA RIYA’
Dari
AbuDzarr ra. Berkata: “Rasulullah Saw. Pernah ditanya: “Bagaimana pendapat tuan
seandainya ada seorang yang mengerjakan kebaikan kemudian ia dipuji oleh orang
banyak ?” Beliau menjawab :”Yang demikian itu ada lah sebagai pendahulu kabar
gembira bagi seorang mukmin”. (Riwayat Muslim ).
BAB TENTANG MUJAHADAH ( BERSUNGGUH – SUNGGUH DALAM
BERAMAL )
Allah
Ta’ala berfirman : “Orang – orang yang berjuang untuk mencari keridhan Kami,
benar – benar akan Kami tunjukkan jalan – jalan Kami kepada mereka .
Sesungguhnya Allah benar – benar beserta orang – orang yang berbuat baik”.
Allah
Ta’ala berfirman : “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan walaupun hanya
seberat atau niscaya dia akan melihat balasannya”.
Allah
Ta’ala berfirman : “Sembahlah Tuhanmu sampai keyakinan (kematian datang kepadamu).
Allah
Ta’ala berfirman : “Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu
niscaya kamu memperoleh balasannya disisi Allah sebagai balasan yang paling
baik dan paling besar pahalanya”.
Dari
Abu Hurairah ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda, bahwasanya Allah taa’la
berfirman : “Barangsiapa yang memusuhi kekasihKu maka Aku menyatakan perang
kepadanya. Sesuatu yang paling Kusukai dari apa yang dikerjakan oleh hambaKu
untuk mendekatkan diri kepadaKu yaitu bila ia mengerjakan apa yang telah
Kuwajibkan kepadanya. Seseorang itu akan selalu mendekatkan diri kepadaKu
dengan mengerjakan kesunatan – kesunatan sehingga Aku mencintainya. Apabila Aku
mencintainya maka Aku merupakan pendengaran yang ia pergunakan untuk
mendengarkannya, Aku merupakan penglihatan yang ia pergunakan untuk melihatnya,
Aku merupakan tangan yang ia pergunakan untuk menyerangnya dan Aku merupakan
kaki yang ia pergunakan untuk berjalan . Seandainya ia bermohon kepadaKu pasti Aku
akan mengabulkannya dan seandainya ia berlindung diri kepada kepadaKu pasti Aku akan melindunginya.
Dari Ibnu Mas’ud ra.
Berkata : “ Pada suatu malam saya shalat bersama – sama dengan Nabi saw.
Kemudian beliau lama sekali di dalam berdiri sehingga timbullah niat buruk
saya”. Setelah selesai beliau bertanya : “Niat buruk apakah yang timbul di
hatimu ?’’. Saya menjawab : “ Saya niat akan duduk dan meninggalkan shalat
bersama beliau”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Dari
Anas ra. Dari Rasulullah saw., beliau bersabda : “ Yang mengikuti mayit itu ada tiga yaitu :
keluarganya, harta bendanya dan amal perbuatannya . Yang dua kembali dan yang
satu tetap bersamanya; yaitu keluarga dan harta bendanya kembali dan amal
perbuatannya yang tetap bersamanya”. (Riwayat Bukhari dan Muslim ).
Dari
Abu Shafwan ‘ Abdullah bin Busr Al Aslamy ra. Berkata, Rasulullah saw. Bersabda
: :Sebaik – baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan baik amal
perbuatannya”. (Riwayat At Turmudzy ).
ANJURAN UNTUK SENANTIASA MEMPERBANYAK AMAL KEBAJIKAN
TERUTAMA MENJELANG TUA
Allah taa’la berfirman : “ Bukankah Kami
telah memanjangkan
usiamu yang cukup untuk berdzikir bagi orang yang mau berdzikir dan telah datang kepadamu orang yang
memberi peringatan”.
Dari
Abu Hurairah ra. Dari Nabi saw., beliau brsabda :” Allah telah member
kesempatan kepada seseorang dimana Allah memanjangkan usiannya sampai enam
puluh tahun “. (Riwayat Bukhari ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar